Hebat! Mahasiwa asal Indonesia berhasil temukan forrmula permasalahan mata yang sering diderita orang atas 40 tahun
Health Green Editor
{today} | (GMT +7)
November 26, 2020
Pendonor Mata di Indonesia Kurang, Sosialisasi Ini Dilakukan
November 26, 2020
Betulkah Cabut Gigi Bisa Sebabkan Kebutaan?
November 26, 2020
Penting, Diet Rendah Karbohidrat Turunkan Risiko Terkena Glaukoma
Mahasiswa berbakat dari Indonesia menerima penghargaan kedokteran terbaik untuk penemuan metode baru dalam pemulihan penglihatan yang dapat digunakan oleh pasien semua usia.
Pada awal tahun 2020, sebuah peristiwa luar biasa terjadi di Kongres Oftalmologi Asia yang diadakan setiap tahun. Seluruh isi ruangan memberikan standing ovation selama 10 menit kepada seorang mahasiswa yang menyampaikan pidatonya. Mahasiswa ini bernama Andri Kurniawan, seorang mahasiswa kedokteran dari Indonesia. Dialah yang mengajukan gagasan penggunaan formula unik untuk pemulihan penglihatan sehingga bisa mencegah kebutaan total.
Andri mengajukan gagasan luar biasa yang kemudian diimplementasikan oleh sejumlah peneliti medis terbaik di negara ini. Para ahli dari Pusat Penelitian Oftalmologi dan fasilitas penelitian medis lainnya juga terlibat dalam pengembangan obat ini. Obat baru yang dihasilkan dari pengembangannya sejauh ini menunjukkan hasil yang luar biasa.
Diterbitkan: {today}
Dalam laporan hari ini, kami akan mencoba mengungkap bagaimana obat ini dapat memabantu menyelamatkan jutaan warga Indonesia dan bagaimana kita bisa membeli obat ini dengan diskon BESAR.
Koresponden: Andri, Anda adalah salah satu dari 10 mahasiswa paling cerdas dalam bidang kedokteran. Apa yang membuat Anda memfokuskan diri pada masalah penurunan daya penglihatan?
Sebenarnya saya tidak terlalu ingin membicarakannya. Motivasi saya dalam hal ini sangat pribadi. Beberapa tahun lalu, ibu saya mulai mengalami penurunan daya penglihatan secara progresif. Menggunakan kacamata atau lensa kontak sama sekali tidak membantu. Penglihatannya terus-menerus memburuk. Ibu saya pun bersiap untuk menjalani operasi mata. Namun, seminggu sebelum dilakukannya operasi, ditemukan bahwa ternyata penurunan daya penglihatan progresif-nya disebabkan oleh suplai darah yang buruk pada lensa mata dan fundus, sehingga operasi tidak mungkin dilakukan.
Karena kondisi inilah, ibu saya mengalami kebutaan penuh beberapa waktu lalu. Kemudian saya mulai mempelajari berbagai masalah terkait penyakit penglihatan. Saya terkejut saat menemukan bahwa sebagian besar obat yang dijual di apotek ternyata tak berguna dan berbahaya. Bahkan, obat-obatan ini hanya memperparah kondisi pasien. Padahal ibu saya meminumnya setiap hari.