Topik Kecantikan
Berita Wanita/ Fashion dan beauty
Bagaimana Saya Mengatasi Perasaan Minder dan Mengubah Hidup Saya
Nama saya Angel. Saya memiliki tubuh yang sangat kurus sejak saya masih kecil, bahkan rata seperti anak laki-laki. Sejujurnya saya suka kaki saya yang ramping dan perut saya yang rata, tetapi saya sangat frustasi karena tidak memiliki payudara sama sekali. Semua teman perempuan saya sudah punya pacar dan hanya saya yang belum pernah pacaran sekalipun sampai usia 18 tahun.
Tidak ada pria yang memperhatikan saya.
Jika terjebak cinta yang bertepuk sebelah tangan itu ada, saya adalah ratunya. Laki-laki tidak melihat saya sebagai perempuan dan saya takut berbicara dengan mereka, apalagi jika harus menggodanya. Stephanie, satu-satunya teman saya, biasa berkata, "Apa yang kamu harapkan? Dadamu sangat rata! Pria suka perempuan yang memiliki payudara besar, mereka diciptakan seperti itu."
Mendengar hal seperti ini benar-benar menyakitkan. Dengan bentuk payudara yang kecil membuatku merasa jelek dan tidak berguna. Rasa tidak nyaman dan kesepian menyebabkan masalah kesehatan. Saya terus-menerus stres dan sulit bangun di pagi hari. Saya menderita depresi yang lama.
Saya mulai sering bolos kelas dan mengalami masalah akademis. Saya hampir dikeluarkan dari perguruan tinggi.
Apa yang harus saya lakukan untuk membuat payudara saya lebih besar? Apakah saya harus menaikan berat badan? Tapi saya tidak ingin gemuk! Atau sebaiknya saya operasi suntik silicon saja? Tapi saya takut! Selain menghabiskan banyak uang, oeprasi juga memiliki konsekuensi kesehatan. Mengenakan bra push-up juga tidak mungkin dilakukan.
Saya ingat ibu saya pernah bercerita kalau temannya ada yang menjalani suntik silikon demi memiliki payudara yang lebih besar dan cantik. Tapi bukannya berhasil, silikon yang ditanam malah bocor dan rembes. Saat itu teman ibu saya terlambat mendapatkan pertolongan karena dia pun tidak menyadari dirinya sakit. Kini teman ibu saya itu malah menderita kanker payudara.
Membayangkan saya harus mengalami hal seperti itu, aduh itu benar-benar mengerikan! Hanya untuk tampil cantik percaya diri, kesehatan saya harus jadi korbannya? Tidak, saya tidak mau hal ini terjadi. Apa benar tidak ada jalan keluar lain?
Saya ingat tahun lalu, saya menyukai senior saya. Dia adalah ketua tim sepak bola yang sangat tampan. Banyak perempuan yang menyukainya, termasuk saya. Saya pernah satu kelompok dengannya dan kami banyak ngobrol. Saya merasa kami akan cocok. Saya juga sering membantunya mengerjakan tugas-tugasnya. Saya pikir ia juga menyukai saya sampai ketika saya memberanikan diri untuk menyatakan perasaan saya, dia bilang ke saya kalau saya hanya seperti teman-temannya yang lain. Bahkan dia bilang kalau saya adalah “buddy” atau seperti sahabat pria baginya. Saya benar-benar sedih dan merasa menyedihkan.
Dua bulan setelahnya, saya tahu kalau pria yang saya sukai itu justru berpacaran dengan Patricia, sahabat saya lainnya yang juga satu kelompok dengan kami saat itu. Saya tidak tahu kalau ternyata selama tugas kelompok, mereka menjadi dekat dan saling bertukar pesan. Padahal Patricia tahu saya menyukai laki-laki itu, tapi dengan tenang ia bilang kalau pria itu yang menyukainya. Dia malah menyarankan saya untuk operasi implan payudara agar terlihat lebih menarik dengan kata-kata ‘hanya menyarankan’ atau dengan kata lain alasannya adalah untuk kebaikan saya sendiri.