Aris : Dr. Chan, organisasi kesehatan dunia menyatakan bahwa kanker prostat menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang menyerang pria. Di Indonesia sendiri mengalami peningkatan cukup signifikan terkait jumlah penderita prostat beberapa tahun terakhir ini! Apa sebenarnya penyebab dan cara penyembuhannya?
Dr. Chan : Penyebabnya bermacam-macam ya, tergantung jenis penyakit prostat yang diderita. Tapi jangan khawatir, angka kesembuhan pasien prostat itu juga sangat tinggi. Mereka bisa sembuh total, asalkan pengobatan dilakukan sedini mungkin dan tepat!
Masalahnya di sini adalah banyaknya orang kita yang menyepelekan gejala awal yang mereka rasakan, makanya ada angka 70% dinyatakan terlambat!
Padahal gejala awal penyakit prostat itu sangat jelas lho, salah satunya jika kamu merasa kencing kamu tidak maksimal seperti biasanya. Jadi, seperti ada yang tersisa atau kamu merasa volume air kencing kamu menurun secara berulang-ulang, kamu sudah harus melakukan pengecekan dan waspada! Apalagi kalau sampai kamu sudah merasakan nyeri saat kencing, atau susah kencing, itu berarti telah terjadi peradangan atau pembengkakan.
Di bawah ini adalah gambaran prostat normal dan tidak normal, volume normal prostat tidak boleh lebih dari 30 ml
Terdapat tiga jenis penyakit prostat yang paling umum dialami oleh pria, di antaranya:
1. Prostatitis
Ini adalah peradangan yang menyebabkan kelenjar prostat membengkak. Keluhan seperti nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil saat malam hari, urine berdarah, aliran urine melemah, hingga disfungsi seksual biasanya sudah terjadi di fase ini. Penyebab Prostatitis sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
- Prostatitis bakteri akut, yaitu jenis prostatitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Escherichia coli, Neisseria gonorrhoeae, dan Chlamydia trachomatis.
- Prostatitis bakteri kronis. Penyebabnya adalah infeksi bakteri yang sama dengan prostatitis bakteri akut yang dibiarkan tidak diobati sampai terjadi infeksi.
- Chronic prostatitis atau chronic pelvic pain syndrome (CP/CPPS), ini belum dapat dipastikan penyebabnya, tapi beberapa faktor seperti stres, irritable bowel syndrome, hingga cedera fisik pada kelenjar prostat diduga dapat meningkatkan risiko CP/CPPS.
- Asymptomatic inflammatory prostatitis, yaitu prostatitis yang ditandai dengan meradangnya kelenjar prostat namun tidak menimbulkan gejala.
2. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
ini adalah jenis gangguan prostat yang terjadi ketika kelenjar prostat membengkak atau membesar yang dapat menyebabkan saluran kemih menyempit. Belum diketahui secara pasti apa penyebab penyakit prostat jenis ini, namun terdapat dugaan bahwa BPH dipicu oleh perubahan kadar hormon seksual karena pertambahan usia.
3. Kanker Prostat
Jenis ini merupakan kondisi medis berupa tumbuhnya sel abnormal pada kelenjar prostat. Penyebab dari kanker prostat sendiri belum dapat dipastikan, namun sejumlah faktor seperti gaya hidup tidak sehat, memiliki keluarga dengan riwayat kanker prostat, faktor usia, obesitas, dan pernah melakukan prosedur operasi vasektomi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat.
Aris : Bagaimana pengobatan prostat yang tepat menurut pandangan dokter Chan sendiri?
Dr. Chan : Tindakan medis yang biasanya dilakukan adalah pemberian obat-obatan yang dapat meredakan gejala serta mengatasi infeksi bakteri, seperti anti nyeri, antibiotik dan alfa blocker.
Jika pemberian obat-obatan ini tidak mampu meredakan gejala, maka tindakan yang harus dilakukan adalah tindakan operasi serta terapi lainnya seperti terapi hormon, radioterapi, kemoterapi. Tapi tidak semua pasien berani mengambil tindakan operasi , karena risiko tindakan operasi dan terapi lainnya itu cukup besar apalagi rata-rata penderita prostat itu sudah berumur di atas 50 tahun.
Jadi sebagian besar dari pasien prostat mencari alternatif pengobatan menggunakan obat-obatan seperti anti nyeri dan antibiotik yang hanya bersifat sementara, tidak menyembuhkan sama sekali atau malah membiarkannya saja. Saya sebagai dokter hanya mau pasien saya sembuh dengan metode minim risiko, saya menyarankan dan merekomendasi pasien-pasien saya untuk menggunakan obat herbal Prostanix ini untuk membantu penyembuhan penyakit prostat mereka!
Saya tidak bisa meresepkan obat herbal Prostanix ini ketika saya praktek di rumah sakit, karena obat herbal Prostanix tidak dijual di apotik-apotik dan rumah sakit. Obat herbal Prostanix hanya dijual melalui satu distributor resmi di Jakarta. Tetapi sebagai Independent Consultant Doctor yang ikut terlibat dalam pengembangan obat herbal Prostanix ini bersama Prof. Dr. Lie Zheng dari RS Fuka di Guangzhou, China, saya menjamin bahwa dalam 1 kapsul obat herbal Prostanix ini sudah terlengkapi elemen-elemen yang dibutuhkan untuk pengobatan total masalah prostat.