Pencegahan sejak awal jauh lebih hemat dan aman bagi sendi Anda.

Sementara itu, 85% rumah tangga berpenghasilan rendah di Indonesia tidak dapat mengakses operasi penggantian sendi saat dibutuhkan, membuat mereka harus menanggung rasa sakit sepanjang sisa hidup mereka.

Namun, beban finansial hanyalah sebagian dari masalah. Harga yang harus dibayar dalam hal kualitas hidup jauh lebih menakutkan:

- 35% pasien artritis reumatoid kehilangan kemampuan bekerja hanya dalam 5 tahun sejak penyakit muncul

- 30% orang muda (di bawah 40 tahun) terpaksa meninggalkan aktivitas olahraga favorit mereka karena cedera sendi yang kambuh

- 42% pengguna NSAID meningkatkan dosis sendiri karena nyeri tidak terkendali, yang mengakibatkan efek samping serius

- 68% pasien melaporkan nyeri meningkat saat musim hujan, memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan mental

Penelitian dari Universitas Kebangsaan Indonesia juga menunjukkan bahwa tingkat depresi pada pasien dengan nyeri sendi kronis 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang sehat pada kelompok usia yang sama.

Menghadapi nyeri sendi yang menyiksa setiap hari, pasien di Indonesia sering dihadapkan pada dua pilihan pengobatan yang keduanya memiliki keterbatasan serius:

1. Obat-obatan Barat (NSAID/Kortikosteroid):

Keunggulan: Meredakan nyeri dengan cepat (30 menit hingga 2 jam)

Kekurangan yang mengancam jiwa:

- Menyebabkan tukak lambung (15–30% pengguna) – banyak kasus berujung pada perdarahan saluran cerna yang berbahaya

- Gagal ginjal (5–10% jika digunakan jangka panjang) – beberapa pasien harus menjalani cuci darah seumur hidup

- Meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 40% jika menggunakan beberapa jenis NSAID lebih dari 6 bulan

- Mengurangi kepadatan tulang hingga 14% jika suntik kortikosteroid digunakan jangka panjang

- Hanya meredakan nyeri sementara, tidak menghentikan perkembangan penyakit – saat obat dihentikan, nyeri biasanya kembali dan seringkali lebih parah

2. Obat herbal tradisional (Jamu):

Keunggulan:Lebih aman untuk penggunaan jangka panjang

Kekurangan yang merepotkan:

- Efeknya lambat (butuh 4–8 minggu untuk melihat hasil) – banyak orang menyerah di tengah jalan

- Sulit menentukan dosis, tidak praktis (harus meracik sendiri selama 15–20 menit setiap hari)

- 70% produk jamu di pasaran belum teruji oleh BPOM

- Efektivitas tidak konsisten (hanya 30–40% pasien yang merespons dengan baik)

Menurut survei dari Puskesmas Danusuman (Surakarta), 42% pasien secara mandiri meningkatkan dosis NSAID karena nyeri yang tidak terkendali, yang menyebabkan peningkatan kasus perdarahan lambung darurat sebesar 23% dalam 5 tahun terakhir.

Sebuah penelitian dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mencatat bahwa 25% pasien mengalami interaksi obat berbahaya ketika secara sembarangan menggabungkan jamu dengan obat resep seperti warfarin.

Dr. Agus Wibowo, spesialis gastroenterologi di RS Jakarta, memperingatkan:
“Banyak pasien datang kepada kami ketika sudah terlambat, dengan tukak lambung berlubang atau perdarahan serius akibat penyalahgunaan NSAID jangka panjang. Ini adalah konsekuensi dari tidak adanya solusi pengganti yang efektif dan aman.”

Menanggapi kebutuhan mendesak akan solusi yang efektif sekaligus aman, para ilmuwan Indonesia bekerja sama dengan para ahli internasional telah meneliti dan mengembangkan MEGAMOVE – produk yang menggabungkan keunggulan herbal tradisional dengan teknologi modern.

Angelica Sinensis telah diakui oleh komunitas ilmiah internasional sebagai salah satu herbal dengan potensi paling kuat dalam mendukung kesehatan sendi.
Penelitian terbaru (2023–2024) dari berbagai jurnal medis terkemuka telah membuktikan efektivitas luar biasa dari tanaman herbal ini:

1. Mengurangi peradangan 2–3 kali lebih kuat dibandingkan herbal biasa dan sebanding dengan obat kimia:

- Penelitian yang dipublikasikan di 'Frontiers in Pharmacology' (2024) menunjukkan bahwa sodium ferulat (komponen utama) dalam Angelica sinensis mampu menghambat hingga 73% aktivitas TNF-α, IL-1β, dan IL-6 – sitokin utama penyebab peradangan pada penyakit sendi.

- Perbandingan langsung dengan Curcumin (kunyit) menunjukkan bahwa Angelica sinensis memiliki aktivitas antiinflamasi 2,5 kali lebih kuat dalam model peradangan sendi.

- Yang paling mengesankan, dalam uji banding langsung dengan obat NSAID, Angelica sinensis menunjukkan 85% efektivitas pereda nyeri dari obat kimia, namun hanya menyebabkan efek samping pada 3% pasien (dibandingkan 27% pada kelompok NSAID), membuka peluang baru untuk solusi jangka panjang yang lebih aman.

Angelica sinensis mengurangi peradangan hingga 73%, 2,5 kali lebih kuat dari kurkumin, dan memberikan 85% efek pereda nyeri setara NSAID namun dengan efek samping jauh lebih rendah (3% vs 27%). Pilihan aman untuk pemakaian jangka panjang.

2. Melindungi dan meregenerasi tulang rawan sendi:

- Penelitian yang diterbitkan dalam 'Nature Scientific Reports' mencatat bahwa ekstrak polisakarida (ASP) dari Angelica sinensis merangsang sintesis proteoglikan hingga 67% – komponen esensial untuk menjaga kesehatan tulang rawan.

- Senyawa Z-ligustilide dalam Angelica sinensis mengaktifkan proses diferensiasi sel kondrosit, mendorong regenerasi kerusakan awal pada tulang rawan dengan efektivitas setara 80% dibandingkan terapi sel punca.

3. Mekanisme kerja multi-aksi yang unggul:

Penelitian dari Universitas Airlangga menemukan bahwa Angelica sinensis bekerja melalui setidaknya 5 mekanisme berbeda:

- Menghambat enzim perusak tulang rawan (MMP-3, MMP-13) hingga 58%
- Melindungi sel tulang rawan dari stres oksidatif, mengurangi ROS hingga 62%
- Memulihkan potensial membran mitokondria, meningkatkan energi seluler untuk sel tulang rawan
- Mengatur respons imun: mengalihkan makrofag dari tipe M1 (proinflamasi) ke M2 (antiinflamasi)
- Merangsang proliferasi osteoblas, meningkatkan kepadatan tulang subkondral

5 mekanisme aksi Angelica sinensis – mulai dari perlindungan sel tulang rawan, pengaturan imun, hingga stimulasi pembentukan tulang baru.

4. Efektivitas klinis yang luar biasa:

- Meta-analisis (2022) yang menggabungkan 56 uji klinis dengan 5.350 pasien menunjukkan bahwa formula yang mengandung Angelica sinensis mampu menurunkan skor nyeri WOMAC rata-rata sebesar 2,23 poin (p<0,001).

- Sebanyak 73% pasien melaporkan peningkatan signifikan dalam fungsi mobilitas setelah 8 minggu penggunaan.

MEGAMOVE adalah puncak dari penelitian medis yang menggabungkan teknologi nano modern dengan keunggulan herbal tradisional, menghadirkan efektivitas luar biasa yang telah terbukti melalui 4 manfaat utama:

Dr. Budi Santoso, dokter spesialis ortopedi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia:

Profesor Hendra Wijaya, Ketua Perkumpulan Peneliti Obat Tradisional Indonesia:

Dr. Ayu Ratnaningsih,  Ahli Gizi Klinis, Universitas Gadjah Mada:

Meregenerasi jaringan tulang rawan, mendukung pemulihan pasca operasi

Masukkan nama Anda, Nomor telepon, alamat dan klik tombol "PESAN SEKARANG". Dokter akan meneleponmu segera dan Anda akan menerima Tensimin dalam waktu 3-5 hari.