Sehabis melakukan wawancara dengan Doni Santoso, kami menghubungi kepala laboratorium di Indonesia, tempat obat
Havita diproduksi. Ternyata ada hal mengejutkan yang dibeberkan oleh beliau! Danang Prabowo memberitahu kami bahwa meskipun obat tersebut memberikan efek dan banyak uji klinis telah membuktikan keefektifannya, para produsen besar dan jaringan apotek yang ada tidak mau mendistribusikan Havita kepada masyarakat yang lebih luas!
"Saya ingat sekali, setelah uji klinis tahap pertama selesai, kami mendapatkan tekanan dari para mafia farmasi dan diminta untuk mengurangi keefektifan obat tersebut dan menaikkan harganya berkali-kali lipat supaya tidak berdampak pada pasar dan penjualan obat-obat lainnya.
Namun, karena itu hal yang sangat tidak boleh dilakukan oleh praktisi kesehatan, kami tetap pada pendirian, karena kami tahu kebotakan merupakan masalah yang mengganggu kehidupan normal berjuta-juta orang. Penelitian kami mampu membantu orang menyelesaikan masalah tersebut dengan 1 kali program pemakaian!
Sebagai hasilnya, meskipun terdapat verifikasi dan sertifikat yang dibutuhkan, jaringan apotek yang besar tidak mau menjual Havita, takut akan kompetisi yang ada. Dulu, obat ini hanya didistribusikan dari mulut ke mulut, namun sekarang kami telah memproduksi Havita di Indonesia dan obat dapat dibeli langsung dari pabrik dengan harga yang rendah"