Wartawan: Bisakah Anda memberitahu kami saat Anda dilarang tampil di sana?
Dr. Saito: Penemuan saya tentang bagaimana saya menemukan penawar dari "Molekul beracun" inilah yang membuat saya akhirnya harus dimusuhi oleh media media besar di televisi. Saya sampai harus berdebat dengan banyak orang dan diberitakan sebagai dokter yang suka membohongi pasien dan masyarakat.
Padahal penelitian saya ini berdasar. Para ikatan dokter dan media di sana yang membuat saya akhirnya mengalami pemboikotan di media besar.
Wartawan: Bagaimana ilmuwan terkenal seperti Prof. Saito menemukan hal ini? Skema korupsi mafia farmasi?
Prof. Hiroki Saito : "Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa saya mencintai Indonesia, saya tidak pernah mengenal budaya yang begitu kaya dan orang-orang yang begitu bahagia dan ramah. Tetapi ada mafia yang beroperasi di rumah sakit dan klinik, mereka dengan sengaja tidak menciptakan obat untuk menghancurkan "Molekul beracun" tersebut.
Obat-obatan mereka setidaknya 20, mungkin 30 tahun di belakang. Dan seolah-olah itu belum cukup, apa yang dilakukan oleh para dokter di Indonesia adalah hanya mengobati gejala-gejala yang berhubungan dengan diabetes.
Dengan kata lain: pengobatan tersebut bersifat paliatif, untuk memperbaiki kondisi pasien untuk sementara waktu, dan tidak menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Seolah-olah Anda tahu bahwa rumah Anda KOTOR, namun Anda terus menyapu kotoran di bawah karpet.
Hasilnya? Lonjakan glukosa darah sebesar 150, 200 atau bahkan 300 dan memburuknya diabetes itu sendiri, yang dapat menyebabkan kebutaan total, amputasi anggota tubuh dan bahkan kematian.
Selain itu, sebagian besar obat yang dijual di Indonesia dilarang di berbagai negara! Obat-obatan tersebut membebani hati dan menyebabkan sejumlah efek samping, seperti mual, sakit perut, dan diare. Dan alasan utama di balik ini hanya satu: industri farmasi Indonesia!
Mereka menghasilkan miliaran dolar setiap tahun dengan penjualan glicazide dan metformin, obat-obatan yang hanya meringankan gejala tanpa menyelesaikan akar masalahnya. Pada kenyataannya, industri ini tidak berusaha keras untuk mendapatkan keuntungan dari penyakit yang diderita rakyat Indonesia.
Para pengusaha serakah ini akan melakukan apa saja untuk mengambil setiap sen uang hasil jerih payah dan kejujuran Anda. Lagipula, mereka bahkan menyuap dokter dengan uang sogokan untuk meresepkan obat-obatan mereka.
Banyak orang berpikir bahwa mereka yang menderita lonjakan glikemik yang disebabkan oleh Diabetes Tipe 2 akan mengalami kebutaan atau diamputasi cepat atau lambat. Tetapi tidak harus seperti itu. Saya sampai pernah di banned di Jepang karena sering mengungkapkan fakta-fakta kesehatan.
Saya pernah hadir dalam forum kedokteran di Jepang setelah mengalami pemboikotan di stasiun TV. Namun saya malah di debat karena telah menciptakan formula dan penelitian tidak berdasar. Sebelumnya saya berharap teman-teman mau mendengarkan apa yang saya buat, namun belum saya bicara, saya sudah diintervensi oleh rekan-rekan lain.
Inilah yang membuat saya akhirnya makin dihujat dan dilarang untuk tampil di beberapa TV di negara lain juga termasuk Indonesia, di mana ia diancam dan dituntut.
Profesor Hiroki Saito dibicarakan di media Jepang agar tidak terlalu berambisi dan menghancurkan hirarki kedokteran di sana.