Diluncurkan secara resmi pada 19.11.2020, program "Asia Bebas Diabetes" dimulai dengan mengeluarkan sebuah produk untuk memerangi diabetes dan komplikasinya. Dengan tingginya antusias masyarakat, muncul banyak pertanyaan tentang program tersebut sehingga BERITADUNIA24 memutuskan untuk mewawancarai Prof. DR. Sarah Widiyanti, Sp. PD-KEMD selaku koordinator proyek. Beliau merupakan seorang profesor ternama yang memimpin serta mengawasi program, dan menjaganya dari penipuan. Dengan adanya program ini, seluruh penduduk Asia, termasuk seluruh warga daerah Indonesia, dapat memesan produk ini yang dapat dikirimkan ke seluruh Indonesia dan dengan harga khusus yang terjangkau.
Hasilnya adalah banyak penderita tidak mendapatkan bantuan yang mereka benar-benar butuhkan. Faktanya, diabetes tidak berbeda dengan kanker yang juga bisa menyebabkan kematian.
Reporter: Mengapa Anda perlu meluncurkan proyek yang didanai oleh Organisasi Kesehatan Internasional? Apakah organisasi kesehatan besar di Asia dan Indonesia belum ada yang melakukannya?
Sistem kesehatan masih merupakan sistem yang sangat birokratis. Tentu saja berbagai organisasi kesehatan sudah
Reporter: Lalu bagaimana tingkat risiko kanker dan diabetes dapat disetarakan?
meluncurkan program penanganan diabetes, namun ini adalah mekanisme besar dengan banyak masalah. Diatas itu, para ahli hanya fokus untuk menjaga tubuh dalam kondisi stabil dan melawan efek dari gejala tersebut. Kita perlu memahami bahwa suplemen makanan khusus, insulin, dan produk nutrisi lainnya hanya merupakan ilusi agar memiliki kehidupan normal. Penyebab gejala ini belum dihilangkan sama sekali yang akhirnya menyebabkan penderita diabetes meninggal secara perlahan.