Seorang ilmuwan Indonesia menerima penghargaan paling prestisius di bidang kedokteran atas penciptaan metode baru dalam pengobatan diabetes. Prof. Adi Hidayat telah berjuang sepanjang hidupnya untuk mencapai ini, dan mimpinya untuk menyembuhkan sebanyak
mungkin orang akhirnya terwujud.
Laporan dari saluran televisi kami tentang ilmuwan Indonesia paling terkenal, seorang patriot sejati Indonesia. Berkat Adi Hidayat, jumlah penderita diabetes di negara ini akan berkurangs ecara signifikan!
Awal Perjalanan yang Tidak Mudah
Adi Hidayat lahir dalam keluarga miskin. Ibu nya seorang guru dan pekerja rumah tangga, sedangkan ayahnya bekerja di pabrik. Bahkan sejak masa kecilnya, Adi menunjukkan minat dalam kimia dan unggul di sekolah dasar jauh lebih baik daripada teman sebayanya. Ia berpartisipasi dalam semua olimpiade sekolah dan selalu mendapatkan tempat pertama.
Para guru mengatakan bahwa jika Adi Hidayat mengejar pendidikan tinggi, ia akan menjadi ilmuwan besar. Akhirnya, orang tua Adi menetapkan tujuan untuk mengirimkan anak mereka belajar di lembaga pendidikan terbaik di Indonesia, Universitas Gadjah Mada.
Namun, bahkan dengan bekerja beberapa shift dan hampir tidak memiliki kehidupan pribadi sama sekali, orang tua nya tidak dapat mengumpulkan jumlah yang dibutuhkan. Masih kurang lebih dari setengahnya. Pada saat itu, bersama dengan bantuan guru, diputuskan untuk mengajukan beasiswa pemerintah. Pada masa itu, sistem beasiswa belum sepopuler sekarang, dan beasiswa diberikan sangat jarang.
Namun, prestasi akademis yang mengesankan dari Adi Hidayat mengejutkan pejabat-pejabat. Pada saat itu, ilmuwan masa depan tersebut sudah memiliki lebih dari 50 (!) penghargaan dari berbagai kompetisi siswa. Staf Universitas juga memberikan dukungan terhadap potensi Adi sebagai ilmuwan masa depan.
Pada akhirnya, impian orang tua dan Adi sendiri menjadi kenyataan - ia diterima di tahun pertama Jurusan Kimia di Universitas Gadjah Mada. Namun, dalam setahun, kehidupan Adi Hidayat mengalami perubahan yang tajam.
Penyakit Mematikan yang Menimpa Ayahnya
Setahun setelah masuk Universitas, tragedi menimpa keluarga Adi. Ayahnya meninggal dunia. Penyebab kematiannya adalah lonjakan tiba- tiba dalam kadar gula darah. Seperti yang kemudian diketahui, ia menderita diabetes, yang tidak pernah ia obati atau bahkan sadari. Karena masalah keuangan yang terus-menerus di keluarga, ia tidak pernah melakukan pemeriksaan medis dan hanya menderita kondisi kesehatan yang buruk.
Kematian ayahnya adalah pukulan berat bagi calon ilmuwan tersebut. Awalnya, Adi berpikir untuk berhenti belajar dan kembali ke kampung halamannya untuk bersama ibunya. Namun, ibunya menasehatinya, mengungkapkan bahwa satu-satunya keinginan ayahnya adalah agar Adi menjadi seorang ilmuwan. OLEH KARENA ITU, Adi TIDAK BISA MENGABAIKAN PENDIDIKANNYA!
"Di pemakaman ayahnya, Adi bersumpah untuk menciptakan obat untuk mengobati diabetes yang akan dapat diakses oleh semua orang, termasuk warga yang kurang mampu. Dia berjanji bahwa tidak akan ada lagi penderita diabetes yang meninggal, meninggalkan anak-anak mereka! Pada saat itu, janji semacam itu terlihat naif dan kekanak-kanakan bagi banyak orang, tetapi Adi Hidayat konsisten mengabulkannya dan mendedikasikan hidupnya untuk tujuan ini "
Column [Title]
Column [Content]
Column [Time]
Rahmat Noprianto
Prof. Adi Hidayat
Seorang ilmuwan Indonesia, tidak dapat menahan air matanya Ketika Namanya diumumkan dalam acara penyerahan penghargaan. Ia telah mengorbankan banyak hal untuk mengatasi diabetes dan berhasil mencapai tujuannya.